HALLO SPORTNEWS - Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) memperingati Hari Pahlawan tanggal 10 November dengan memposting unggahan di akun media sosial Instagram pribadinya pada Rabu, 10 November 2021.
Unggahan di akun medsos Jokowi, memuat gambar animasi tokoh Bung Tomo bersama dengan sejumlah rakyat Indonesia dari berbagai profesi yang mengenakan masker itu.
"Selamat Hari Pahlawan," kata Jokowi, dikutip Hallosportnews.com dari Pikiran-Rakyat.com bersumber Instagram @jokowi.
Baca Juga: Asprov PSSI Daerah Jangan Bebani Klub, Harus Kreatif Gaet Sponsor untuk Kompetisi Sepak Bola
Tak hanya memberikan ucapan selamat, dalam unggahan itu Jokowi pun menuliskan bahwa meski ujian di negeri ini terus bermunculan, namun Indonesia bertdiri kokoh bak sebuah karang.
"Ujian zaman tak berkurang, tapi bangsa ini semakin kokoh bagaikan karang," kata Jokowi.
Selain itu, Jokowi juga mengungkapkan bahwa dalam krisis yang Indonesia hadapi sejak pandemi, berkat para pejuang, bangsa ini akan dapat melaluinya.
Baca Juga: Pulang Kampung ke Portugal, Cristiano Ronaldo Ngaku Bahagia Banget
"Krisis, resesi, dan pandemi akan dapat kita lalui berkat para pejuang yang selalu hadir di semua palagan pengabdian saat dibutuhkan," pungkas dia.
Sebagaimana diketahui, setiap tanggal 10 November, bangsa Indonesia memperingatinya sebagai Hari Pahlawan, sebagaimana ditetapkan melalui Keppres No.316 Tahun 1959.
Kemunculan peringatan Hari Pahlawan ini berawal saat para pemuda Indonesia melakukan pertempuran sengit di Surabaya, Jawa Timur, selama tiga minggu pada November tahun 1945.
Baca Juga: Cristiano Ronaldo dan Bruno Fernandes Dikabarkan Ingin Kudeta Ole Gunnar Solskjaer
Pada saat itu, para tentara dan milisi Indonesia yang mendukung kemerdekaan berperang melawan para tentara dari Inggris dan Belanda.
Puncak dari pertempuran itu terjadi ketika pimpinan tentara Inggris untuk Jawa Timur, yakni Brigadir Jenderal Mallaby tewas pada 30 Oktober 1945.
Kematian Mallaby itu pun memicu kemarahan tentara Inggris sehingga memberikan ultimatum pada 9 November 1945 kepada Indonesia untuk menyerahkan seluruh persenjataan.
Baca Juga: Xavi Hernandez Bersemangat Jadi Manajer Tim Barcelona
Jika Indonesia tidak menaati ultimatum tersebut, Inggris mengancam akan menggempur kota Surabaya dari berbagai aspek, mulai dari darat, laut, dan udara.
Selain itu, tentara Inggris pun mengeluarkan instruksi yang meminta seluruh pemimpin bangsa Indonesia dan para pemuda di Surabaya untuk datang selambat-lambatnya pada 10 November 1945, pukul 06.00 pagi.
Alih-alih menaati ultimatum tentara Inggris, rakyat Surabaya memilih untuk mengabaikan permintaan Inggris itu sehingga terjadilah pertempuran hebat pada saat itu.
Baca Juga: PWI: Program Mata Najwa Tak Langgar Kode Etik Jurnalistik
Sebanyak puluhan ribu rakyat Surabaya dilaporkan meninggal dunia dalam pertempuran tersebut.
Pertempuran yang terjadi di Surabaya itu pun menjadi simbol nasional perlawanan Indonesia terhadap kolonialisme.***
Artikel Terkait
Gatot Nurmantyo Pernah Diundang Jokowi ke Istana, Bicara Semaunya, Kini Tak Pernah Lagi Diundang
Anita Wahid: Jokowi Perlu Punya Juru Dengar, Bukan Buzzer
Presiden Jokowi Bertemu Presiden Prancis Macron, Ini yang Dibahas
Jokowi dan Erdogan Bertemu di Italia, Awal 2022 Erdogan Akan ke Indonesia
Jokowi Usulkan Jenderal Andika Perkasa Calon Panglima TNI, Gubernur Lemhanas Ingatkan Hal Ini